LEBAK, KOMPAS.com - Warga Baduy dari Desa Kanekes di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsin Banten, menggelar tradisi Seba Baduy atau berkunjung ke pemerintah, Jumat (6/5/2022).
Tradisi Seba dilaksanakan setiap tahun, biasanya pertengahan tahun setelah warga Baduy selesai menggelar ritual Kawalu atau bulan puasa dalam kalender Adat Baduy.
Seba Baduy tahun ini rencananya diikuti oleh 158 warga dari Baduy Luar maupun Baduy Dalam.
Untuk melaksanakan tradisi ini, warga Baduy Dalam harus berjalan kaki dari permukiman mereka di Gunung Kendeng ke Pendopo Pemerintah Kabupaten Lebak di Rangkasbitung.
Jarak kedua tempat tersebut kurang lebih sekitar 50 kilometer.
Jaman, salah satu warga Baduy dalam yang mengikuti tradisi tersebut mengatakan, rombongan dari Baduy Dalam mulai berjalan dari Kampung Cibeo, Kanekes sekitar pukul 05.00 WIB.
Mereka dilepas oleh Puun, pimpinan tertinggi Warga Baduy saat hendak berangkat. Mereka juga dititipkan pesan seperti wasiat untuk disampaikan ke Bupati.
"Ada 23 warga Baduy Dalam yang ikut, kami berjalan kaki sejak hari masih gelap untuk ke pendopo," kata Jaman dalam bahasa Sunda.
Sekitar pukul 13.00 WIB mereka tiba di perbatasan Rangkasbitung.
Mereka beristirahat sejenak untuk nantinya dijadwalkan disambut oleh perwakilan pemerintah sekitar pukul 15.00 WIB di dekat Alun-alun Rangkasbitung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lebak Imam Rismahayadin mengatakan rombongan warga Baduy yang datang lebih banyak dibanding tahun lalu, yakni sekitar 158 orang.
Agendanya mereka akan disambut oleh pemerintah yakni Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya atau jika berhalangan diwakilkan oleh Wakil Bupati Ade Sumardi.
"Tahun ini lebih meriah, Seba di Baduy digelar tiga hari dengan berbagai agenda mulai dari pameran ekonomi kreatif, talkshow budaya hingga pagelaran Wayang Golek untuk menghibur warga Baduy," kata Imam.