YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai daerah tujuan pemudik, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, tidak mau kecolongan terhadap keselamatan penumpang arus mudik maupun balik. Pengusaha otobus harus menanggung kerugian karena banyaknya mudik gratis.
Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan, pihaknya memeriksa beberapa garasi bus, dan terminal untuk memastikan pengusaha otobus menyiapkan armadanya.
"Sesuai dengan imbauan dari Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) kita melakukan ram cek ke pool bus, dan terminal untuk melihat kesiapan armada," katanya, saat ditemui di Garasi Bus Maju Lancar, Playen, Gunungkidul, Selasa (12/6/2018).
Adapun pemeriksaan berupa lampu, sein, hingga alat pemecah kaca di bus. Satu per satu bus diperiksa secara detail mengenai alat keselamatan, hingga surat kendaraan.
"Di sini (Maju Lancar) ada satu bus yang mengalami masalah lampu kurang terang, tadi langsung direkomendasikan untuk diperbaiki," ucapnya.
Pengusaha Otobus Maju Lancar, Sutrisno mengatakan, ada 30 sampai 40 armada bus yang disiapkan untuk mengangkut arus mudik dan balik.
"Semua bus kami persiapkan secara baik. Seluruh bus sudah sudah dipersiapkan dengan baik,"katanya.
Dia mengakui untuk arus mudik tahun ini tak seperti tahun lalu, karena ada penurunan hingga 50 persen dibanding perhitungan penumpang tahun lalu, hal ini kemungkinan karena banyaknya mudik gratis yang dilakukan pihak pemerintah dan swasta.
Selain itu, kemungkinan karena banyak yang menggunakan kendaraan pribadi.
"Kami berharap tahun depan pengusaha lokal bisa digandeng. Program mudik gratis kan tidak serta merta kementrian perhubungan mencari bus, tetapi pasti ada event organizernya dan kami tidak pernah digandeng untuk itu," ucapnya. KONTRIBUTOR YOGYAKARTA, MARKUS YUWONO