KOMPAS.com – Kebakaran terjadi di beberapa gunung di Indonesia sepanjang 2019 ini. Tak hanya penutupan jalur pendakian, peristiwa ini tak jarang menyebabkan sejumlah pendaki terjebak.
Berdasarkan catatan Kompas.com, setidaknya belasan gunung terbakar sepanjang 2019 ini.
Gunung tersebut di antaranya adalah Gunung Rinjani, Panderman, Arjuno, Sumbing, Batukaru, Guntur, Gunung Agung, Gunung Ciremai, Merbabu, Slamet, Ile Mandiri, Rasamala, dan Semeru.
Terakhir pada Sabtu (19/10/2019), dilaporkan Gunung Ranti yang berada di perbatasan wilayah Bondowoso dan Banyuwangi, juga mengalami kebakaran.
Akibatnya, kawasan Taman Wisata Kawah Ijen ditutup sementara.
Apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran di gunung-gunung yang ada di Indonesia?
Kondisi musim
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Agus Wibowo, mengatakan, kebakaran yang terjadi di gunung-gunung pada 2019 ini dipengaruhi kondisi musim.
“Tahun ini lebih panjang musim kemaraunya. Sekarang ini lagi puncak musim kemarau, jadi lagi kering-keringnya sehingga jika ada api cepat sekali menyebar,” ujar Agus, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/10/2019).
Selain itu, menurut dia, ada faktor ulah manusia dalam peristiwa kebakaran di sejumlah gunung.
“Kebanyakan karena manusia. Ya karena puntung rokok, atau sisa pembakaran sampah dan sebagainya,” lanjut dia.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kepala Biro Humas KLHK Djati Witjaksono mengklaim, jika dibandingkan tahun lalu, kebakaran di gunung yang terjadi tahun ini lebih sedikit.
Meski demikian, ia tak menyebutkan detil data mengenai hal ini.
Pada 2018, kebanyakan gunung yang terbakar merupakan gunung yang statusnya masih aktif.
“Tahun lalu banyak gunung yang masih aktif yang terbakar, Merapi, Merbabu, Semeru, Ceremai, Arjuno, Slamet, Kelud, dan Anak Krakatau bersamaan adanya erupsi dan elnino,” kata Djati.
Sementara, untuk tahun ini, walaupun gunung aktif terbakar tetapi kesigapan petugas, sinergi dan operasi Satgas Karhutla cukup baik sehingga api lebih cepat dipadamkan.
Hal yang sama diungkapkan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B Panjaitan.
Ia menyebutkan, kebakaran di gunung-gunung di Indonesia tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.
Penyebabnya, kata dia, mayoritas karena faktor manusia.
“Kebakaran di gunung biasanya disebabkan karena kelalaian pada pengunjung/pendaki,” kata Raffles kepada Kompas.com, Sabtu malam.
Ia mengatakan, kelalaian yang dimaksudnya adalah tindakan mereka yang melakukan pendakian seperti merokok, membuat api unggun, memasak air, dan sebagainya.
Menurut Raffles, ada yang lalai dan lupa memastikan pemadaman api yang digunakan secara sempurna.
“Saat memadamkannya tidak sempurna, angin bertiup maka api muncul lagi,” kata Raffles.
Sumber: KOMPAS.com (Nur Rohmi Aida)