YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Nani Apriliani Nurjaman (25) menjalani 35 adegan rekonstruksi pengiriman sate maut kepada Tomi di Markas Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (7/6/2021).
Sepanjang rekonstruksi Nani tampak beberapa kali menangis.
Dari pengamatan Kompas.com, sejak keluar dari ruangan Nani mengenakan kaus tahanan biru. Dia juga mengenakan stelan baju lengan panjang dan rok merah muda.
Saat keluar air matanya bercucuran. Beberapa kali saat memperagakan adegan pun mata Nani tampak berkaca-kaca.
Sampai adegan ke-15 saat akan bertemu Bandiman, pengemudi ojek online, perempuan itu meminta istirahat sejenak.
"Ya mungkin, dia tidak biasa di situasi seperti ini nangis kita maklumi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bantul AKP Ngadi di sela-sela rekonstruksi, Senin.
Dalam rekonstruksi ini, diperagakan 35 adegan.
Mulai dari memesan kalium sianida melalui aplikasi, hingga adegan keluarga Bandiman menyantap sate maut ini. Nani ikut dalam 22 adegan.
Sebenarnya, dalam rekonstruksi ini akan diperagakan sebanyak 27 adegan, tapi dalam prosesnya ditambah 8 adegan.
Sebagai temuan baru nantinya untuk melengkapi berkas yang akan diserahkan ke Kejaksaan.
"Secepatnya (dikirim ke kejaksaan) karena dari Kejaksaan sudah kita hadirkan untuk rekonstruksi," kata Ngadi.
Sebagai informasi, Nani ditangkap di rumahnya di Kapanewon Piyungan pada 30 April 2021.
Nani merupakan pengirim sate beracun yang ditujukan kepada Tomy, warga Kapanewon Kasihan, Bantul, menggunakan jasa ojek online pada 25 April 2021.
Namun, makanan itu ditolak keluarga Tomy yang merasa tidak kenal dengan pengirim.
Akhirnya makanan itu disantap Bandiman dan keluarganya.
Naas, Naba Faiz Prasetya (10) meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan dari petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta, Minggu (25/4/2021).