JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir dua tahun pasca-peluncuran, Subang Smartpolitan yang dikembangkan PT Suryacipta Swadaya, mampu menarik minat lima investor asing untuk membuka operasional manufakturnya.
Head of Sales & Tenant Relations Suryacipta Swadaya Binawati Dewi mengatakan, dari total lima perusahaan tersebut, sebagian besar berasal dari China.
"Mereka bergerak di sektor industri yang terkait dengan manufaktur kendaraan listrik atau electric vehicle (EV)," ujar Dewi menjawab Kompas.com, Selasa (29/3/2022).
Namun demikian, Dewi enggan menyebutkan nama kelima perusahaan itu karena masih dalam tahap proses penandatanganan MoU.
Kendati begitu, menurut Dewi, permintaan kunjungan ke lokasi kawasan terus bergerak naik seiring transisi Covid-19.
Mereka berasal dari Asia, terutama China, Jepang dan Korea, dengan basis industri di sektor otomotif, pergudangan, food and beverage, farmasi dan alat kesehatan.
Saat ini, progres pengembangan lahan yang sudah diokupasi lima perusahaan tersebut sudah dalam proses cut and fill.
Subang Smartpolitan sendiri merupakan kota mandiri terintegrasi seluas 2.717 hektar yang dibangun dengan konsep smart and sustainable.
Seluruh fasilitas dan infrastruktur kawasan didesain dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT).
Lokasinya strategis, berada di koridor manufaktur yang sudah mapan (Bekasi-Karawang-Purwakarta) dan termasuk ke dalam pusat ekonomi baru di Jawa Barat yakni Rebana Metropolitan.
Kota mandiri ini dikelilingi oleh sejumlah infrastruktur yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni Tol Cikopo-Palimanan yang merupakan bagian dari jaringan Tol Trans-Jawa, terhubung dengan Pelabuhan Patimban, dan dekat dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Tak hanya itu, Pemerintah juga tengah membangun PSN lainnya yakni Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban yang dijadwalkan tuntas pada tahun 2024.
Akses tersebut memungkinkan koneksi darat secara langsung dari Subang Smartpolitan ke Jakarta, Bandung dan Jawa Tengah, hingga terciptanya efisiensi logistik dalam segi waktu dan biaya.
Adapun pengembangan Subang Smartpolitan terbagi menjadi beberapa fase dan dimulai dari Fase 1 yang berlokasi sisi selatan Tol Cipali seluas 440 hektar.
Pembangunan Fase 1 sudah dimulai sejak groundbreaking November 2020 dan ditargetkan siap untuk serah terima dengan para investor pada Kuartal III-2023.
Tahun ini, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) induk usaha Suryacipta Swadaya, mengalokasikan dana untuk Subang Smartpolitan sebesar Rp 500 miliar lahan dan pengembangan kawasan.
Pada 2018 SSIA mendapatkan pinjaman dari IFC sebesar 100 juta dolar As, yang khusus dialokasikan untuk Subang Smartpolitan.