KOMPAS.com - Bertepatan dengan Ramadhan tahun ini warga Tionghoa merayakan Tradisi Ceng Beng atau ziarah ke makam leluhur.
Ritual ini merupakan bagian dari tradisi yang sudah turun-temurun sejak ribuan tahun lalu.
Ceng Beng ini cenderung lebih sepi dibanding dengan perayaan Tahun Baru Imlek, karena kegiatannya hanya ziarah kubur dan melakukan persembahyangan.
Namun, di beberapa daerah di Indonesia seperti Kalimantan dan Sumatera, tradisi Ceng Beng biasanya lebih ramai dibandingkan dengan Hari Raya Imlek.
Mereka datang membawa makanan dan buah-buahan, membersihkan makam lalu makan bersama di areal makam leluhur.
Bagi warga kurang mampu, tradisi Ceng Beng juga memawa berkah tersediri. Tak jarang warga Tionghoa membagi-bagikan angpao sebagai cara berbagi rejeki.
Tradisi Ceng Beng maknanya hampir mirip dengan tradisi ziarah kubur yang dilakukan oleh masyarakat Jawa pada umumnya.Â
Mengirim doa tanda cinta bagi leluhur yang sudah tiada.